Selamat ganti angka tahun! Ternyata, waktu selama 366 hari itu
tidak terlalu cepat, namun juga tidak terlalu lama untuk mengerjakan berbagai
hal. Selama tujuh hari, belum banyak yang saya lakukan yang juga bertepatan
dengan hari libur ini. Hanya sesekali main ke pusat kota, mengurusi surat
kendaraan bermotor sebelum tarifnya naik tempo hari, dan bermain di sawah. Khusus
untuk bermain di sawah, sistem tanam di sekitar desa saya sedikit berubah. Biasanya,
pemilik sawah memperkerjakan beberapa orang untuk mencabut benih padi berusia
17 hari pasca penyemaian, kemudian dibundeli dan disebar untuk ditanam. Namun
saat ini, 2 kali dalam satu tahun pemilik lahan lebih cenderung menggunakan
mesin tanam untuk mengurangi jumlah pekerjanya. Saya belum bisa membuktikan
apakah nantinya akan berpengaruh terhadap berat hasil panen.
Hari ini saya cukup ternutrisi dengan saran membuat Bullet Journal, dan membaca beberapa artikel. Sore tadi, saya pergi nostalgia dengan ‘mantan
rangers’ a.k.a babe. Tidak jauh, hanya ke tetangga kecamatan yang terpaut jarak
sekitar 8 KM dari rumah. Nama dusunnya adalah Kaligoro dan Kalicangkring, masuk
dalam kecamatan Kutorejo. Di sana merupakan pusat pembuatan batu bata. Iseng
kami mengunjungi tempat itu, sambil mendengarkan cerita para pengerajin batu
bata. Aroma kayu yang membakar tanah liat menguar di udara sepanjang saya
melewati daerah sana. Tetap sama, saya pernah menceritakan di tulisan ini. Awalnya saya pikir saya dapat
mengenali gang dusunnya. Namun, saya, yang kebetulan membonceng kebablas sampai 1,5 KM. Sebab, jalanan
yang kami lewati sudah berubah dari aspal menjadi jalan beton.
Sudah dua bulan katanya jalanan diubah menjadi beton. Pemerintah
kabupaten dan kota memang sedang getol melakukan pembenahan jalan raya. Tidak ada
lagi jalan berlubang yang dulu sering menebar debu berwarna merah. Namun,
jalanan yang sudah dibenahi tersebut menimbulkan keresahan baru. beberapa kali
terjadi kecelakaan karena jalanan bisa dibuat ngebut. Oiya, untuk tatanan
rumah, tidak banyak berubah kok, termasuk dengan warung tempat saya dulu kerap
berhenti untuk menikmati gorengan dan menghitungi colt diesel.