Sabtu, 07 Januari 2017

Ada Sedikit Jalan yang Berbeda


Selamat ganti angka tahun! Ternyata, waktu selama 366 hari itu tidak terlalu cepat, namun juga tidak terlalu lama untuk mengerjakan berbagai hal. Selama tujuh hari, belum banyak yang saya lakukan yang juga bertepatan dengan hari libur ini. Hanya sesekali main ke pusat kota, mengurusi surat kendaraan bermotor sebelum tarifnya naik tempo hari, dan bermain di sawah. Khusus untuk bermain di sawah, sistem tanam di sekitar desa saya sedikit berubah. Biasanya, pemilik sawah memperkerjakan beberapa orang untuk mencabut benih padi berusia 17 hari pasca penyemaian, kemudian dibundeli dan disebar untuk ditanam. Namun saat ini, 2 kali dalam satu tahun pemilik lahan lebih cenderung menggunakan mesin tanam untuk mengurangi jumlah pekerjanya. Saya belum bisa membuktikan apakah nantinya akan berpengaruh terhadap berat hasil panen.
Hari ini saya cukup ternutrisi dengan saran membuat Bullet Journal, dan membaca beberapa artikel. Sore tadi, saya pergi nostalgia dengan ‘mantan rangers’ a.k.a babe. Tidak jauh, hanya ke tetangga kecamatan yang terpaut jarak sekitar 8 KM dari rumah. Nama dusunnya adalah Kaligoro dan Kalicangkring, masuk dalam kecamatan Kutorejo. Di sana merupakan pusat pembuatan batu bata. Iseng kami mengunjungi tempat itu, sambil mendengarkan cerita para pengerajin batu bata. Aroma kayu yang membakar tanah liat menguar di udara sepanjang saya melewati daerah sana. Tetap sama, saya pernah menceritakan di tulisan ini. Awalnya saya pikir saya dapat mengenali gang dusunnya. Namun, saya, yang kebetulan membonceng kebablas sampai 1,5 KM. Sebab, jalanan yang kami lewati sudah berubah dari aspal menjadi jalan beton.
Sudah dua bulan katanya jalanan diubah menjadi beton. Pemerintah kabupaten dan kota memang sedang getol melakukan pembenahan jalan raya. Tidak ada lagi jalan berlubang yang dulu sering menebar debu berwarna merah. Namun, jalanan yang sudah dibenahi tersebut menimbulkan keresahan baru. beberapa kali terjadi kecelakaan karena jalanan bisa dibuat ngebut. Oiya, untuk tatanan rumah, tidak banyak berubah kok, termasuk dengan warung tempat saya dulu kerap berhenti untuk menikmati gorengan dan menghitungi colt diesel.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan dari Jakarta

Perjalanan menuju gedung ANRI Dalam rangka kuliah lapangan, kami sekelas bersepakat mengunjungi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI...