Kesababan hal baru, entah karena nonton drama
dengan judul yang mana lagi? Kali ini sedang menggandrungi terarium, apakah kamu tahu apa itu? Semacam kaktus dan sejenisnya
yang berukuran mini, diletakkan di pot-pot mini. Lucu banget..., tumbuhan ini
semacam bonsai pada tanaman yang berkayu. Jika, harga bonsai cenderung mahal
karena perawatannya yang tidak mudah dan memakan waktu lama, terarium ini murah meriah kok. Perawatannya
pun mengandalkan intensitas sinar, kecukupan air, dan yang paling penting gak
pake lilitan kawat. Selain keinginan untuk membeli tanaman, keinginan tersebut
merembet pada keinginan pelihara ikan.
Suara air dalam akuarium yang dipompa dengan
bantuan listrik kali ini tidak membantu memanjakan telinga. Kaktus mini jenis Elongata crested, pun tak cukup menyuplai oksigen dalam otak. Saya
butuh 3 nama lagi untuk menamai teman baru saya yang sekarang harus berkenalan
dalam akuarium. Penutup April yang meletihkan.
Timeline dari media daring, teman yang tiba-tiba nongol via lini masa,
dan perihal kamu yang baru saja bertambah umur. Tak lupa tugas kuliah yang
nampak seperti Dementor, sang
penghisap kebahagian di serial Harry
Potter. Timeline tak
henti-hentinya mengabarkan tentang kontrol sosial yang dilakukan mahasiswa
terhadap kampus. Kabar kampus yang sedang tidak baik-baik saja. Ketransparansian
kampus sedang dipertanyakan. Padahal pernah ada berita baik tentang masalah
ketransparanan di kampus. Ambivalen!
Saya selalu gamang ketika ada gelombang
informasi yang datang. Bingung menyatakan sikap akan ikut yang mana, karena
tidak bisa memilah dan tidak mau dianggap sebagai orang yang apatis. Mungkin lebih
baik saya baca dahulu buku tentang relasi kuasa, kalau tidak salah itu karya Bourdieau (saya gak yakin, karena
selalu nihil ketika mencoba membaca teori-teori sosial).
Perihal teman, saya tak akan membahasnya.
Terlalu rumit, saya tak bisa membahasakannya. Sedangkan kamu yang baru
bertambah umur, saya baru keinget ketika ada yang menyentil rongga dada. Namamu
disebut secara tidak sengaja.
Beberapa menit lagi panah detik, menit, dan jam
berkumpul di poros yang sama. Kali ini
saya harus mengakui, ikut tren bikin pengharapan di bulan baru. Padahal,
pengharapan bisa dibuat setiap hari. Menyusun prioritas, menyelesaikan beberapa
tugas, merampungkan apa yang telah dimulai dan memang harus beres pada akhir
bulan depan.
Saya, dan mungkin kamu masih berada di belakang
bayangan. Semoga kali ini bisa berdamai dengan Mei yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar