Senin, 16 Mei 2016

Seharusnya Ia tak Datang Tadi Malam




Pagi selalu menawarkan hal baru, tidak dapat dipastikan namun dapat diprediksi
Seorang gadis duduk termangu
Memenuhi rutinitas berjumpa pagi, mungkin sembari  mendengar cuitan burung yang riuh rendah dari pucuk beringin
Sepanjang siang hidupnya cair, mengikuti arus
Tadi malam, ia tak harus datang menjumpai bayangan di stasiun
Ia bingung, berputar -putar dalam malam pekat
Harusnya ia memang tak perlu datang
Malam dengan hembusan angin yang dingin itu menyayat kupingnya
Dengan sepatah-tiga patah kata yang merusak gendang telinga
Berdenging perih
Kemudian tuli
Harusnya ia tidak datang tadi malam
Sebab pagi ini, ia menari-nari pilu
Seperti terkena kutuk sihir
di bawah pohon beringin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan dari Jakarta

Perjalanan menuju gedung ANRI Dalam rangka kuliah lapangan, kami sekelas bersepakat mengunjungi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI...