Pagi selalu
menawarkan hal baru, tidak dapat dipastikan namun dapat diprediksi
Seorang
gadis duduk termangu
Memenuhi
rutinitas berjumpa pagi, mungkin sembari
mendengar cuitan burung yang riuh rendah dari pucuk beringin
Sepanjang
siang hidupnya cair, mengikuti arus
Tadi malam, ia tak harus datang menjumpai bayangan di stasiun
Ia bingung,
berputar -putar dalam malam pekat
Harusnya
ia memang tak perlu datang
Malam
dengan hembusan angin yang dingin itu menyayat kupingnya
Dengan
sepatah-tiga patah kata yang merusak gendang telinga
Berdenging
perih
Kemudian
tuli
Harusnya
ia tidak datang tadi malam
Sebab pagi ini, ia menari-nari pilu
Seperti
terkena kutuk sihir
di bawah
pohon beringin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar